Disuatu desa ada sepasang suami
isteri yang usianya sudah parubaya mereka mempunyai satu orang anak perempuan
yang sudah cukup umurnya untuk berumahtangga akantetapi ia belum juga ada yang
melamar,padasuatu hari ibu sang perempuan berkata pada suaminya pa bukankah
bapa adalah hamba Allah yang shalih bapa berdo’alah dan mintalah pada Allah
agar anak kita cepat dikasih jodoh....sangbapapun menuruti saran istrinya dan
iapun melaksanakan shalat hajat dan ketika ia selesai melaksanakan shalat
hajatnya kemudian iapun berdo’a minta kepada Allah agar anak perempuanya segera
diberi jodoh setelah ia berdo’a tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk dan
ketika di buka sang bapa terkejut karena yang mengetuk pintu rumahnya bukan
manusia akantetapi melainkan seekor harimau yang besar dan menyeramkan sehingga
sang bapa hendak lari akantetapi sebelum ia lari harimau menarik tanganya dan
berbicara wahai hamba Allah janganlah engkau lari bukankah tadi engka berdo’a
dan minta pada Allah agar anakmu segera diberi jodoh.....?
sesungguhnya aku adalah mahluk Allah yang di perintahkan olehNya untuk melamar
anakmu apakah engkau mau menerima aku sebagai menantumu....? sang bapapun
menjawab baiklah kalau memang kamu di utus oleh Allah untuk melamar anaku aku
akan menerimanya akantetapi semuanya saya serahkan pada anak saya apakah dia
mau menerima kamu sebagai suami atau tidak, sang bapakpun memanggil anaknya dan
anaknyapun ditanya wahai anakku Allah mengutus harimau ini untuk menjadi
jodohmu apakah kamu mau menerimanya sebagai suami.....? sang anakpun
menjawabnya kalau memang itu Allah yang memerintahkan saya dengan penuh
keikhlasan akan menerimanya sebagai jodoh saya,dan setelah ada persetujuan dari
sang bapa dan sang anak harimau itu paun berkata yasudah kalau samuanya setuju
besok saya akan kembali kesini dan bapa siapkan acara resepsi
perkawinanya,setelah iyu harimau pun pergi keesokan
harinya ketika orang-orang sudah pada kumpul dirumah pngantin perempuan dan
menunggu calon pngantin laki-lakinya lumayan lama akhirnya datanglah calon
pngantin laki-lakinya akantetapi ketika pngantin laki-laki dateng serentak para tamu undangan pada kaget dan
hendak pada lari karena yang dateng bukan manusia melainkan seekor harimau yang
amat besar,akan tetapi sebelum mereka pada lari karena ketakutan sang harimau
berseru janganlah kalian pada lari karena aku ini di perintahkan oleh Allah
untuk menikahi perempuan itu,karena permintaan dari sang harimau dan dari
orangtua perempuan itu akhirnya sang penghulupun menikahkan mereka berdua
setelah mereka berdua di nikahkan
sangharimaupun meminta izin kepada mertuanya untuk membawa anaknya yang
sekarang menjadi istrinya kerumahnya dan sang mertuapun mengizin kanya
akantetapi sebelum harimau itu membawa anaknya sang petani meminta penjelasan
pada menantunya dimana rumahnya dan bagaimana caranya ia menemui anaknya
apabila ia kangen sama anaknya,sang harimaupun menjelaskanya,bapa apabila bapa
hendak menemui kami berdua gampang sekarang saya bawa biji randu dan biji randu
ini akan saya sebarkan sepanjang jalan perjalanan kami dan nanti apabila bapa
hendak menemui kami bapa tinggal menuruti pohon randu yang saya sebarkan dan
apabila bapa sudah tidak menemukan pohon randu lagi maka disitulah tempat
tinggal kami,akhirnya mereka berdua pergi sambilmmenaburkan biji randu.
setelah tiga bulan lamanya sang
bapa dan sang ibu kangen dan rindu sama anaknya akhirnya merekah memutuskan
untuk menemui anak dan menantunya,akan tetapai sebelum mereka berangkat
sangbapa membeli daging di pasar namun daging yang di bela dua macam daging
yaitu daging babi buat menantunyakarena dia harimau dan daging kambing buat
anaknya,setelah sudah lengkap persiapanya sang bapa dan sang ibu berangkat
menyusuri pohon randu yang telah di tanam oleh menantunya,ditengah perjalanan
tiba-tiba mereka di serang oleh angin ribut sehingga dua macam daging yang ia
bawa tercampur jadi satu dan sulit di pisahkan dan di bedakan,setelah kejadian
itu merekapun melanjutkan perjalananya
menyusuri pohon randu dan di tengah perjalanan merekapun di kejutkan dengan
melihah seekor burung yang kaki sayap dan cucuknya emas akantetapi burung itu
sedang memakan kotoran binatang lainya sang bapapun bergumam sungguh sangat
tidak pantas burung emas yang sangat indah memakan kotoran.
Merekapun melanjutkan
perjalananya dan ditengah perjalanan merekapun di kejutkan lagi dengan melihat
sebuah pohon mangga yang buahnya banyak matang-matang dan menggiurkan, akan
tetapi pohon mangga tadi memanggil-manggil wahai manusia kemarilah makanlah aku
sesungguhnya aku ini enak,sang bapapun bergumam lagi sungguh tidak pantas
seharunya manusialah yang pingin memakan bukan buah yang ingin di
makan,merekapun melanjutkan perjalananya mencari rumah anak dan menantunya
sambil menyusuri pohon-pohon randu.
Di tengah perjalanan merekapun di
kejutkan lagi dengan melihat batu kerikil yang bisa berjalan menaiki bukit dan
batu-batu besar berjalan menuruni bukit,merekapun melanjutkan perjalananya dan
di tengah perjalanan ia melihat dua sungai berdampingan yang satu kelihatanya
lebar dan dalem dan yang satu kelihatanya kecil dan dangkal,akan tetapi ketika
mereka menyabrangi sungai yang lebar dan kelihatanya dalem ternyata dangkal dan
akan tetapi ketika mereka menyebrangi sungai yang kecil dan kelihatanya dangkal
ternyata dalam sekali sampai-sampai mereka hampir tenggelam.
Setelah mereka menyebrangi dua
sungai mereka tidak lagi melihat pohon randu dan di pinggir sungai mereka
melihat seorang wanita yang sedang asyik menyuci sang ibupun menoel bahu wanita
itu bertujuan untuk bertanya dan ketika mengangkat kepalanya ternyata wanita
itut adalah anak kandungnya sendiri seketika itu sang ibu memeluk erat anaknya
karena saking kangenya,akhirnya ibu dan bapanya di bawalah kerumah suaminya dan
mereka berduapun hampir tidak percaya karena di tengah hutan belantara ini ada
sebuah pondok pesanteren yang santerinya adalah para kiyai dan lebih kaget lagi
ternyata pengasuh pondok pesanteren itu adalah menantunya yang dulu ketika
menikahi anaknya adalah seekor harimau akan tetapi kini ia melihat menantunya
adalah seorang ulama basar yang sangat amat di segani oleh para kiyai yang
sedang mesanteren di situ,ibu dan bapapun disambut oleh menantunya dan dijamu
dengan sangat ramah dan ketika sambil ngobrol sang bapapun menceritakan
kejadian-kejadian aneh yang di alaminya selama dalam perjalanan.
Menantuku ketika bapa kesini bapa
menemui banyak sekali kejadian-kejadian yang sangat aneh yang pertama bapa
membawa dua macam daging yaitu daging kambing dan daging babi akan tetapi di
tengah perjalanan bapa di serang angin ribut sehingga kedua dsging tadi
tercampur dan susah di bedakan mana yang daging sapi dan mana yang daging babi, pertanda apakah itu.....?sang menantupun
menjawab itu adalah pertanda bahwa nanti pada zaman yang akan datang perkara
yang halal dan yang haram itu sulit untuk di bedakan bahkan kadang tida bisa di
bedakan.
Kemudian sang bapapun
menceritakan lagi, yang kedua saya bertemu dengan seekor burung yang sayapnya
kakinya cucuknya emas indah nan cuantik akan tetapi ia makan kotoran binatang
lain, itu pertanda apa.....?
menantu pun menjawab, itu
pertanda bahwa nati pada zaman yang akan datang banyak orang yang pakaianya
bagus-bagus bahkan berdasih akan tetapi ia makanya dari uang yang tidak halal
hasil menipu,korupsi dan mencuri itu sama saja dengan memakan kotoranya manusia
sendiri.
Sang bapapun menceritakan
lagi,kemudian di perjalanan sayapun terkejut melihat ada batu kerikil
kecil-kecil bisa berjalan menaiki bukit sedangkan batu yang besar-besar
berjalan menuruni bukit,pertanda apakah itu.....?
Menantupun menjawab,itu pertanda
bahwa nanti di zaman yang akan datang banyak orang-orang miskin tapi anakyna
pintar-pintar sehingga bisa menjadi orang besar,akan tetapi banyak orang-orang
kaya anaknya bodoh-bodoh tida bisa menjunjung derajat orang tuanya bahkan
menurunkan derajat orang tuanya.
Sang bapapun menceritakan
lagi,setelah itu saya bertemu dengan
pohon mangga yang buahnya matang-matang dan ia memanggil-manggil saya untuk memakan
buah mangga itu,apakah itu artinya....
Menantupun menjawab,itu artinya nanti
itu banyak guru yang butuh sama murid bukan murid yang butuh sama guru dan
banya orang yang mengklaim dirinya orang pintar bukan masyarakat yang menjuluki
dia pinta tapi dianya sendiri yang mengenalkan pada masyarakat kalau dia
pintar.
Kemudian sang bapapun
menceritakan kejadian yang terakhirnya,saya menemui dua sungai yang satu lebar
dan kelihatanya dalam dan yang satu kecil dan kelihatanya dangkal,akan tetapi
ketika saya sebrangi sungai yang lebar dan kelihatanya dalam yernyata dangkal,akan
tetapi ketika aku menyebrangi sungai yang kecil dan kelihatanya dangkal
ternyata dalam sehingga saya hendak tenggelam,apa itu artinya.....?
Sang menantupun menjawabnya,itu
pertanda bahwa nanti pada zaman yang akan datang banyak orang yang kelihatanya
pinyar ilmunya dalam tapi ternyata ilmunya tak seberapa akan tetapi orang yang
kelihatanya biasa-biasa saja bahkan seperti orang bodoh tapi ternyata ilmunya
sangatlah dalam.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar